Prosa Wangsa : Doys (W/Blakumuh)

Prosa Wangsa : Doys (W/Blakumuh)

Sebuah balada, tentang dua sahabat lama.

Laksana berada didalam zona perang, ranjau darat adalah hianat bermuka garang.
kawan dan lawan acap kali serupa, merupa dalam jaringan nyawa, tak bermakna,
ideologi ku pertemanan, lebih kuat dari ribuan demonstran, di gerbang gerbang kekuasaan.
bicara persaudaraan tak perlu kau pekikan, cukup dijalankan, karna saudara tak kenal waktu.

Kalam tak bermaksud untuk memburu, bukan seperti teroris anti fisial samasekali tak bermakna substansial, kau dan aku sama dengan kita, berkorban bersama sejak sembilan tiga, pernah kita memadu pikiran dan karya, pernah pula berbagi amarah.

Kita bersama bertahan tanpa putus asa, berjuang hidup, penuh pahit menyapa, pengorbanan, persaudaraan, blakumuh masih ada.

Isinya pun selalu sama, sisinya  pun kan terus ada,  mesin disel menyala, perlahan bergerak menghentak untuk selamanya, berkali-kali tertidur oleh mimpi dan terbangun karna retensi, tak tersisi walau milisi baru mengantri, ku punya amunisi dalam bara ilusi, menyerang seperti aids hiv,
ku tak perlu akrediatasi, atau konten tambahan dari kalian yang ahli, ku melaju seperti monoksida, 

Bikin mengalun dengan hipnosis lyrik metafora, ilmuwan irama bergeming bergidik melirik aliansi kita, nadi para pemburu selalu menghantu karna cemburu, luapkan terbakar kata selalu, menyatu, bersatu walau semua kepingan, ku dan doys masih dalam permainan.

Rindu terpisah oleh samudra, dua benua, dalam putihan satu selera, menyalip diantara para kolektor boombox, tentu bukan toksik tentukan detox kini kami kembali mengadu gelas, ditengah retorik politik yang kuat menggilas, erik terdengarkan cerita dalam lirik, selesaikan hingga akhir baris karakteristik.

Hai doys lepaskan bungkam, kau dari pejam, mata menajam, kulihat tradisi hip-hop yang suram, coba keluar dari lingkaran monoton, patriot badut biarlah menonton, persaudaraan bukti jejak tergambar, yang terpapar, agar memancar, bingkai bersinar, jangan berani tuk test beradu nyali, karna kalian tahu kita tak pernah habis energi.  

kafir logika

Komentar

Postingan Populer