Hadiah perangkat ku Amanah

Hadiah perangkat ku Amanah

Purnama namanya, dialah sosok yang sangat sayang dan mengasihi atas nama kemanusiaan, saat berada bersamanya niscaya engkau merasakan angin segar nan sejuk, dialah rasa aman yang tak kunjung pudar saat bersamanya dan itu dapat engkau rasakan betapa ia sangat mempunyai peran penting dan berpengaruh pada suatu keadaan tertentu dan suatu kalangan tertentu.

Kami sangatlah dekat, seringkali dulu kita berbicara soal pencarian jati diri, berdebat atau diskusi kadang cuma berdua di depan rumah hanya untuk saling diam juga kita pernah ataupun berbagi kopi dan rokok, pernah dan sering karna kedekatan kita disuatu tempat atau kalangan saat aku kenalkan bahwa beliau adalah kakak ku, orang-orang terheran-heran kok bisa kakak dan adik sedekat itu.

Lebih dari dua dekade, berpuluhan tahun lamanya ia mengabdikan diri untuk desa tercinta ialah desa Pucung Lor, suatu desa kecil yang mayoritas pemudanya memilih untuk merantau mencari uang untuk masa depan yang lebih baik di salah satu kecatam kroya kabupaten cilacap, kota yang paling terkenal karna adanya penjara termewah (Nusakambangan), meskipun banyak cobaan atau goadaan untuk dia meninggal kan desa namun karna hubbul waton laksana munir ataupun wiji ia tetap mampu bertahan pada suatu keadaan dimana kebanyakan orang akan memilih untuk tidak tinggal.

Strata satu Ia selesaikan dengan penuh perjuangan, untuk membayar spp pada tiap semesternya ia harus membantu ayahnya menebang pohon ketika ayahnya mendapati suatu pekerjaan untuk memotong kayu atau yang berkiatan dengan pekerjaan tersebut. Ketika bersamaan waktu antara perkuliahan dan waktu bekerja membantu ayah akhirnya dengan berat hati ia harus berbohong bahwa perkuliahan libur hanya untuk bisa membantu meringankan bebas pekerjaan ayahnya, dan itu sungguh tak bisa aku bayangkan betapa ia sayang kepada keluarga dan betapa ia  mampu menahan sesuatu yang bagi saya itu sangatlah berat.

Betapa itu sangat mulai perbuatan yang mengorbankan kepentingan dirinya sendiri, meskipun kadang ada suatu permsalahan dengan keluarga ataupun orang tua beliaupun tak pernah sekalipun mengagungkan pemikiran atas dirinya sendiri, ia selalu mengalah. 

Ada berbagai himpitan dan tuntutan setelah ia menyelesaikan perkuliahan strata satunya,  ia tetap gigih dengan mencoba menyeimbangkan antara urusan pendidikan dan keluarga, ia sangat paham suatu persoalan dalam rumah tangga hingga hal terkecil yang mungkin aku tak pernah tau.

Dan pada kesempatan kali ini, aku ingin meluangkan waktu tak berguna ini hanya ingin bercumbu mesra laksana pengantin baru dengan hayalan hayalan tentang purnama itu atau kenangan-kenangan bersama mu, yah sekejab membuat ku menganggukkan kepala karna sadar bahwa kau memang tulus berperan untuk tujuan yang mulia.

Pada tengah malam ini rasanya hening namun terasa terang seterang purnama nama mu, dan mungkin saudara ku telah menemukan arti dari nama yang orang tua berikan untuk mu saudara ku, bahwa kau sebagai penerang keluarga, penerang adanya desa dan pembawa perubahan pada kemajuan zaman seperti apa yang di amanat kan oleh rosul kita bahwa manusia adalah seorang pemimpin baik pemimpin untuk dirinya sendiri, keluarga atau masyarakat setempat.

Lagi-lagi aku teringat akan keberanian mahasiswa lulusan Universitas Brawijaya Malang, dia lulusan terbaik kala itu yang tak pernah letih menyuarakan hak-hak asasi manusia, ia mengorbankan waktu bersama anak dan istri hingga akhirnya beliau terbunuh menjadi korban kerakusan manusia, dialah Munir Said Tholib SH, kebernaiannya menyerupai perjuangan-perjuangan mu yang aku potret selama bertahun-tahun, kesederhanaannya pun tak jauh berbeda dengan mu yang aku rasa kau jarang menyombangkan diri di hadapan ku tetapi justru aku takluk dengan keberanian dan kesederhanaan mu itu.

Aku yakin kau menjadi pelayan masyarakat yang baik terbukti dari ketika adanya tamu dirumah orang tua entah itu tamu untuk kepentingan mu ataupun tamu adik mu yang malang ini, engkau yang selalu repot-repot memberi jamuan kepada meraka sehingga jasa mu abadi dan tamu merasa terkesan dan puas ketika berkunjung atau sekedar main  ke rumah.

Atas nama langit dan bumi serta proses dan penciptanya aku percaya bahwa kau pelayan yang baik, kau pelayan amanah, kau sayang pada masyarakat mu seperti engkau menyayangi kelurga terutama orang tua terkusus ibu, keluarga menaruh harapan besar kepada  mu dan aku bangga kepada Mu mungkin seperti aku menuhankan sesuatu.

Aku teringat saat-saat dimana aku atau pun kamu secara tidak sadar ataupun sadar, secara sengaja ataupun tidak sengaja dipermalukan tetapi aku tak pernah memperhatikan itu aku tak peduli itu yang aku tahu bahwa kau manusia yang baik, bahwa kau pantas menjadi seorang pemimpin, bahwa kau menjaga nilai perjuangan untuk lebih baik.

Ini hanya hadiah seperti sampah yang tak bernilai apapun saudara ku, aku cuma bisa berbagi ini, dengan tulisan ini aku bisa menyampaikan rasa kagum ku kepada mu, dengan tulisan ini aku bersyukur memiliki kamu, dengan tulisan ini aku merasa berguna untuk diri ku sendiri, dengan tulisan ini aku bersyukur segala yang telah terlewati bersama, dengan tulisan ini mungkin juga kelak anak mu akan membaca ini bahwa engaku ayah yang baik, ayah yang pantas mendapat banyak penghargaan, ayah sangat bertanggung jawab dan ayah yang sayang kepada keluarga.

"Kakak ku hebat, aku bangga padanya"

dari ku Kafir Logika a.k.a Allawnologi

Komentar

Postingan Populer